Guru: "Kabar baik untuk kita semua."
Murid: "apa ?"
Guru: "Kulit manggis kini ada ekstraknya."
Murid: "Anjirrr."
Guru: "Karena itu sudah lama dinanti-nanti."
Murid: "Menanti apa sih ?"
Guru: "Mobil super dari Suzuki." Murid: ":mulai kesel: Kenapa dari tadi bapak ngomong itu terus."
Guru: "Karena buat yang biasa, luar biasa."
Murid: "Maksud bapak ?"
Guru: "Kratingdeng." Murid: "Ini kapan pelajarannya ??! Yang niat belajar siapa sih ?"
Guru: "Kalo bukan sekarang, kapan lagi ? Kalo bukan kita, siapa lagi ?"
Murid: "Ah, bapak pengen saya gigit kaya suarez ya ??"
Guru: "Ini guru, ini permen mintz. Dari pada gigit saya mending gigit mintz."
Murid: "Oh, kenapa bapak lakuin ini lagi... males ah."
Guru: "Gak boleh gitu, karena hidup banyak rasa."
Murid: "Jangan bilang itu salah satu merk cofee."
Guru: "Oke nak. Sekarang kita pelajaran. Sekarang bapak mau bahas tentang rumah. Bagaimana cara mengatasi kebocoran?"
Murid: Di tambal pake no drop."
Guru: "Sok tau kalian salah semua."
Murid: "Jadi apa jawabannya?"
Guru: "Pakai softex."
Murid: "apa ?"
Guru: "Kulit manggis kini ada ekstraknya."
Murid: "Anjirrr."
Guru: "Karena itu sudah lama dinanti-nanti."
Murid: "Menanti apa sih ?"
Guru: "Mobil super dari Suzuki." Murid: ":mulai kesel: Kenapa dari tadi bapak ngomong itu terus."
Guru: "Karena buat yang biasa, luar biasa."
Murid: "Maksud bapak ?"
Guru: "Kratingdeng." Murid: "Ini kapan pelajarannya ??! Yang niat belajar siapa sih ?"
Guru: "Kalo bukan sekarang, kapan lagi ? Kalo bukan kita, siapa lagi ?"
Murid: "Ah, bapak pengen saya gigit kaya suarez ya ??"
Guru: "Ini guru, ini permen mintz. Dari pada gigit saya mending gigit mintz."
Murid: "Oh, kenapa bapak lakuin ini lagi... males ah."
Guru: "Gak boleh gitu, karena hidup banyak rasa."
Murid: "Jangan bilang itu salah satu merk cofee."
Guru: "Oke nak. Sekarang kita pelajaran. Sekarang bapak mau bahas tentang rumah. Bagaimana cara mengatasi kebocoran?"
Murid: Di tambal pake no drop."
Guru: "Sok tau kalian salah semua."
Murid: "Jadi apa jawabannya?"
Guru: "Pakai softex."
Itulah Cerita dari Efek Guru Jadi Korban Iklan.
Apa kalian punya guru seperti diatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar